×
Jenis-Jenis Program Pendukung Ekspor dan Tata Cara Mengaksesnya | Indonesia SME Hub

Jenis-Jenis Program Pendukung Ekspor dan Tata Cara Mengaksesnya

Sobat Ekspor, banyak sekali lho program dukungan dari lembaga pemerintah dan pihak swasta yang dapat dioptimalkan.

December 10th, 2024

Ada kepercayaan bahwa program-program tersebut sulit untuk diperoleh karena masalah birokrasi yang berbelit. Tapi jangan salah karena layanan instansi pemerintahan saat ini telah hadir dan aktif berkomunikasi pada kanal kanal media sosial. Contohnya, Sobat Ekspor bahkan dapat berinteraksi melalui direct message via Instagram atau chat ke nomor WhatsApp yang tersedia, tentunya dengan menyampaikan maksud dan tujuan yang jelas.

Interaksi yang dipermudah ini berdampak baik dalam menggenjot jumlah UMKM yang masuk ke kancah perdagangan global. Pasalnya, baik pihak pemerintah maupun swasta telah membentuk berbagai program serta layanan guna mendukung kegiatan ekspor yang dilakukan pelaku UMKM. Apa saja program serta layanan pendukung yang dimaksud?

Program Pendukung Dari Lembaga Pemerintah Indonesia

1.      Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

LPEI, yang juga disebut Indonesian Eximbank, memiliki program sebuah fasilitas yang diberikan untuk badan usaha dan perseorangan, dengan tujuan menunjang kegiatan ekspor nasional. Bantuan yang diberikan LPEI berbentuk pembiayaan untuk produksi barang dan jasa yang diekspor. Tak hanya itu, LPEI juga dapat membiayai transaksi atau proyek yang dinilai memiliki prospek untuk peningkatan ekspor nasional meskipun proyek tersebut tidak mendapatkan pembiayaan dari bank. Terakhir, LPEI juga berperan untuk membantu bank dan lembaga keuangan lain dalam mengatasi hambatan yang muncul terkait pembiayaan bagi eksportir yang dinilai cukup potensial secara komersial. Program pembiayaan konvensional yang ditawarkan oleh LPEI, antara lain adalah:

a)      Buyers’s credit

b)     Kredit Investasi Ekspor

c)      Kredit Modal Kerja

d)     Ekspor Pembayaran L/C Impor atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri

e)     Penerbitan L/C Impor

f)       Penerbitan Standby Letter by Credit (SBLC)

g)      Tagihan Ekspor

h)     Trust Receipt

i)       Warehouse receipt financing

Ada beberapa proses yang harus dipenuhi pelaku UMKM untuk mengajukan kredit pembiayaan ke LPEI. Pertama, Sobat Ekspor harus mengajukan surat permohonan sekaligus melampirkan data dan dokumen yang disyaratkan. Setelah surat permohonan disampaikan, nantinya LPEI bersama Askrindo akan menganalisis apakah usaha Sobat Ekspor sudah memenuhi kriteria atau belum. Jika memenuhi, nantinya pengajuan tersebut akan disetujui oleh komite pembiayaan dan akan diproses lebih lanjut. Untuk lebih lengkapnya, penjelasan tentang alur untuk mendapatkan pembiayaan dapat diakses melalui website Indonesian Eximbank.

2.      Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan Indonesia (PPEJP)

Lembaga yang sebelumnya bernama Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) kini berganti nomenklatur dan bertransformasi menjadi PPEJP berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 29 Tahun 2022 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan. PPEJP merupakan lembaga layanan di bawah Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) yang menawarkan program-program pelatihan ekspor untuk pelaku UMKM di Indonesia. Program pelatihan dari PPEJP sendiri bersifat jangka pendek (1-7 hari) hingga jangka panjang (1-2 bulan). PPEJP juga memiliki program unggulan bernama Export Coaching Program (ECP) yang merupakan program pendampingan selama satu tahun untuk dapat melakukan ekspor. Info lebih lengkap tentang pelatihan dan sertifikasi bisa langsung dicek di website PPEJP.

3.      Free Trade Agreement Center (FTA Center)

Untuk menggenjot kinerja ekspor UMKM lewat perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement), Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan RI telah mendirikan FTA (Free Trade Agreement) Center. Lembaga ini memberikan pelayanan konsultasi untuk pelaku UMKM yang ingin menembus pasar ekspor. Pelayanan yang dimaksud berupa konsultasi, edukasi, pendampingan, dan advokasi gratis seputar perjanjian dagang bebas. Melalui layanan ini, Sobat Ekspor dapat lebih memahami manfaat dan pengaplikasian FTA dalam menembus pasar global. Saat ini, FTA Center terdapat di lima kota besar Indonesia, yaitu Bandung, Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar. Untuk mendapatkan pelayanannya, Sobat Ekspor bisa langsung datang ke FTA Center di masing-masing kota guna berkonsultasi terkait potensi ekspor usaha yang dimiliki. Info lebih lengkap tentang kegiatan FTA Center dapat langsung dicek di website FTA Center.

4.    Program dan Layanan SMESCO

SMESCO merupakan sebuah brand di bawah Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) dari Kementerian Koperasi dan UKM RI. Berdiri sejak tahun 2007, brand ini dibuat dengan tujuan memberikan layanan promosi dan pemasaran untuk UMKM dengan tugas pokok dan fungsi dari SMESCO adalah sebagai pelaksana layanan, diantaranya:

a)    Informasi pasar

b)   Sarana pemasaran,

c)    Promosi produk dan jaringan pemasaran dan distribusi produk UKM,

d) Konsultasi pemasaran peningkatan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran, serta teknik dan inkubasi pemasaran.

SMESCO INDONESIA saat ini menampung aneka produk unggulan dari 34 provinsi diseluruh Indonesia. Produk tersebut di display pada stand di paviliun provinsi yang terletak di lantai 1 dan 2 gedung SMESCO yang berlokasi di Jalan Jenderal Gatot Subroto kav. 94, Jakarta Selatan. Tempat ini berfungsi sebagai sarana pemasaran produk unggulan provinsi, co-working space, creative dan office space serta area pameran.

5.  Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) 

    KITE merupakan program pendukung ekspor yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Program ini memfasilitasi dua hal, yaitu :

a)   Pembebasan bea masuk dan PPN impor atas produk bahan baku untuk diolah, dirakit, dipasang, dan yang hasil produksinya diekspor.

b)  Pengembalian bea masuk atas impor bahan baku untuk diolah, dirakit, dipasang, dan hasil produksinya diekspor.

Bea masuk yang dimaksud adalah bea masuk tambahan, seperti bea masuk anti-dumping, bea masuk safeguard, bea masuk pembalasan, dan bea masuk imbalan. Semua badan usaha industri manufaktur yang punya orientasi ekspor dan sudah memiliki NIPER (Nomor Induk Perusahaan) bisa mendapatkan fasilitas ini. Info lebih lengkap tentang KITE bisa langsung dicek di dokumen Kementerian Perdagangan.

Layanan dan Program Pendukung Ekspor di Luar Negeri

Selain program yang telah diadakan oleh Pemerintah Republik Indonesia, ada pula program dan layanan yang dibentuk oleh beberapa lembaga di luar negeri yang dapat Anda manfaatkan. Beberapa diantaranya adalah: 

1. Swiss Import Promotion Programme (SIPPO)

SIPPO, yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Program Promosi Impor Swiss, merupakan program bentukan Kementerian Koordinator Perekonomian Swiss dengan tujuan akhir membangun kerjasama pembangunan ekonomi. Program ini fokus membantu kinerja Business Support Organization (BSO) dalam mempertemukan pembeli dan penjual guna memperluas akses pasar di Swiss, Eropa, dan Regional. Tujuan program ini adalah untuk mempermudah integrasi negara berkembang seperti Indonesia untuk masuk ke kancah perdagangan dunia. Saat ini, program program SIPPO memberikan bantuan untuk penyelenggara promosi ekspor dan asosiasi kamar dagang untuk meningkatkan kualitas produk mereka.

Program SIPPO membantu BSO untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia. Ada 3 sektor yang diprioritaskan, yaitu Natural Ingredient, Fish and Seafood, dan Technical Wood. Masing-masing sektor dikerjasamakan dengan BSO terkait. Natural Ingredient terutama untuk bahan makanan dengan Kemenkop UKM, Essential Oil dengan Dewan Atsiri Indonesia, Fish and Seafood dengan KKP, dan Technical Wood dengan Kemendag. Jika Sobat Ekspor tertarik mengikuti program ini, silakan mempelajari ketentuannya pada website resmi SIPPO.

2. The Dutch Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI)

Pusat Promosi Produk Impor Negara Berkembang (CBI) merupakan sebuah lembaga di bawah Pemerintah Kerajaan Belanda yang bertujuan untuk mendukung transisi perekonomian global menuju ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Mereka melakukannya dengan menjembatani UMKM di negara berkembang, yang salah satunya adalah Indonesia, untuk masuk ke pasar Eropa dan Regional. Berbagai layanan program mereka antara lain :  

a)     Membangun kapasitas UMKM dan ekosistem pendukungnya

b)  Memberikan pengetahuan dasar tentang seluk beluk pasar Eropa dan persyaratannya melalui platform informasi untuk UMKM

c) Mengatasi risiko dan peluang terkait CSR dan kode etik di kalangan UMKM dibiayai langsung oleh Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman. Layanan yang mereka tawarkan antara lain adalah :

3. Import Promotion Desk dibiayai langsung oleh Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman. Layanan yang mereka tawarkan antara lain adalah :

a)      Pendampingan komprehensif untuk pasar Eropa yang netral, kompeten, dan hemat biaya.

b)     Memberikan informasi dan kontak ke jaringan-jaringan importir besar di Eropa.

c)      Meningkatkan brand awareness alias kesadaran pasar internasional terhadap produk dan bisnis kita (ITC)

4. International Trade Center (ITC)

ITC alias Pusat Perdagangan Internasional merupakan sebuah lembaga multilateral yang dibentuk oleh Organisasi Perdagangan Dunia dan PBB. ITC bertujuan untuk menjembatani usaha-usaha kecil dan menengah di negara berkembang dengan pasar internasional. Program dan layanan Mereka berfokus pada pelatihan dan pengembangan UMKM di negara berkembang, pengembangan bisnis dan ekspor berkelanjutan, serta mengutamakan aspek-aspek kemanusiaan dan lingkungan dalam ekosistem ekspor dunia. Kegiatan ekspor secara umum dinilai sebagai kegiatan yang sulit dilakukan, khususnya oleh UMKM karena panjangnya perjalanan yang harus ditempuh untuk membangun koneksi dan memperoleh informasi dari negara tujuan. Namun, nyatanya banyak program dan layanan pendukung ekspor dari Pemerintah Indonesia dan luar negeri yang dapat memudahkan kita untuk menembus pasar global. Kuncinya adalah jangan takut untuk menghubungi lembaga-lembaga yang menyediakan layanan tersebut dan menanyakan peluang ekspor yang ada untuk produk kita.


Most Popular